Tangerine Dream
Entah kenapa, sejak seminggu belakangan ini saya jadi rutin mendengarkan Tangerine Dream, band legendaris Jerman pelopor musik elektronik ini. Mungkin karena terbawa suasana lagi on-fire di urusan kerja alias ngajar, maka yang selalu kebayang di benak saya adalah aliran-aliran sequence bass synthesizer mereka yang sangat terkenal itu.
Malah, saking terbawa suasana, dalam beberapa kesempatan di kelas saya coba perdengarkan ke murid betapa luar biasanya band ini. Misal, kalau tidak jadi backsound pas presentasi powerpoint, kadang-kadang malah secara frontal saya sodorkan lagu-lagu dari band ini ke mereka. Hasilnya? Hahaa..mudah ditebak. Total resistance :) Rupanya patron musik mereka masih berkisar di JB, Bruno Mars, A7X, atau MCR. It's ok. Mudah-mudahan, sedikit demi sedikit, wawasan musik mereka akan sedikit terbuka hehe..
Ok back to Tangerine Dream (TD).
Sekilas info saja, mereka adalah band yang terbentuk sejak tahun '69, dan disebut-sebut sebagai pelopor musik elektronik dan new age. Setelah di beberapa album awal mereka banyak berkutat dengan eksperimen-eksperimen bebunyian antah berantah, TD mulai eksis setelah mengeluarkan album Alpha Centauri (1971), dan terlebih setelah bergabung dengan label rekaman Virgin Records dan mengeluarkan album-album klasik dan legendaris mereka seperti Phaedra, Rubycon, Ricochet, Stratosfear dengan line-up terkuat mereka : Edgar Froese, Peter Baumann, dan Christopher Franke, semuanya memegang keyboards, beserta sequencer programming yang pada masa itu masih sangat asing. Sejak itulah, ciri khas musik mereka yaitu bass sequence yang mantap, tebal, dan dahsyat berputar-putar seperti hempasan gelombang pasang, ditambah arpeggio dari Moog synthesizer mereka yang mengocok imajinasi terluar pikiran kita, menjadi trademark yang sangat prestisius. Belum lagi ditambah dengan tata cahaya laser bertubi-tubi yang selalu mengiringi konser mereka.
Di tahun 80-an, rupanya ladang bisnis perfilman menjadi jodoh mereka, terbukti dengan seringnya mereka mengisi soundtrack berbagai film, baik film blockbuster maupun berbagai film seri TV. Hingga sekarang, meski telah mengalami berbagai pergantian personel, kecuali Edgar Froese sang pendiri band ini, TD tetap eksis di belantara musik progresif elektronik.
Dari begitu melimpahnya album yang telah mereka keluarkan (sekitar lebih dari 100 album !) Ricochet (1975) adalah salah satu favorit saya, karena album ini merupakan live album yang sangat powerful, kadang menghanyutkan, kadang meninabobokan, kadang menggedor-gedor kuping, dan tentunya dengan bass sequence yang menghempaskan seluruh pikiran.
Diskografi
Karena banyak sekali album yang mereka keluarkan, ini beberapa album milestone mereka :
1. Electronic Meditation (1970)
2. Alpha Centauri (1971)
3. Zeit (1972)
4. Atem (1973)
5. Phaedra (1974)
6. Rubycon (1975)
7. Ricochet (live - 1975)
8. Stratosfear (1976)
9. Encore (live - 1977)
Dari begitu melimpahnya album yang telah mereka keluarkan (sekitar lebih dari 100 album !) Ricochet (1975) adalah salah satu favorit saya, karena album ini merupakan live album yang sangat powerful, kadang menghanyutkan, kadang meninabobokan, kadang menggedor-gedor kuping, dan tentunya dengan bass sequence yang menghempaskan seluruh pikiran.
Diskografi
Karena banyak sekali album yang mereka keluarkan, ini beberapa album milestone mereka :
1. Electronic Meditation (1970)
2. Alpha Centauri (1971)
3. Zeit (1972)
4. Atem (1973)
5. Phaedra (1974)
6. Rubycon (1975)
7. Ricochet (live - 1975)
8. Stratosfear (1976)
9. Encore (live - 1977)
Comments
Post a Comment