her name is hope

coba bayangkan situasi seperti ini: malam yang hening, saat hampir semua orang sudah terlelap, dan yang terdengar adalah suara mobil di kejauhan yang sesekali terdengar lewat. bulan tidak bersinar, dan yang nampak hanyalah lampu-lampu kota yang berwarna kuning yang bersinar temaram.

itulah saat yang tepat untuk mendengarkan suara hope sandoval...

banyak orang yang menyukainya..tetapi banyak pula yang mencemoohnya..hanya karena ia

dianggap tidak glamour dan menghibur, seakan-akan hanya hidup di dunianya sendiri. dia pun kadang-kadang dicap anti fans, anti kritik, dan sebagainya, hanya karena dalam konsernya dia sepertinya bermain untuk dirinya sendiri. no photographs allowed, begitulah peraturan nomer satu dalam setiap konsernya. bukan apa-apa, tetapi karena dia merasa konsentrasi dan atmosfer hening yang dikeluarkannya bakal berantakan gara-gara suara jepretan kamera dan lampu blitz yang mengganggu.

mungkin hanya segelintir orang yang ingat bahwa kiprah

hope sebenarnya sudah dimulai sejal awal tahun 90an, ketika ia bersama band indie alternative mazzy star seringkali muncul di mtv. setelah menelurkan beberapa album, kiprah hope dan mazzy star pun seakan tak berbekas. bosan vakum beberapa lama, di awal milenium kedua ia kembali muncul, kali ini dengan band barunya the warm inventions, kali ini dia bekerjasama dengan eks drummer my bloody valentine colm o ciosoig. album rilisan tahun 2001, bavarian fruit bread, seolah merupakan reinkarnasi kembali hope, tapi kali ini dengan sound yang lebih minimalis, dreamy, dan lebih bernuansa shoegaze dan galau.

seratus duapuluh persen album ini memang sangat layak untuk dinobatkan sebagai salah satu album tonggak accoustic shoegaze. track seperti on the low, feeling of gaze, sampai around my smile, semuanya menawarkan atmosfer yang hening, mistis, namun terasa nyaman dan menyegarkan.

memang sudah dari sananya, kualitas tidak selalu berkorelasi dengan popularitas dan penjualan. album ini kurang begitu mendapat respon dari pasar, hanya lagu suzanne saja yang kadang-kadang tidak terduga muncul di mtv.

rupa-rupanya hope bukan tipe musisi yang rajin menyambangi penggemar setianya, karena diperlukan penungguan selama 8 tahun untuk bisa mendapatkan album kedua dari the warm inventions. dengan format

yang jauh lebih minimalis, hanya menggunakan gitar akustik, album through the devil softly pun diluncurkan di tahun 2009. meskipun demikian, suara khas hope sudah cukup untuk membuat album ini tetap sebrilian album sebelumnya. track wild roses semakin menegaskan hal ini.

serangkaian tur yang cukup spartan dilakoni oleh the warm inventions

sampai sekarang untuk mempromosikan album ini. ciri khas konsernya adalah pemakaian lampu stage yang temaram, malah bisa dibilang redup, dan posisinya di panggung yang selalu samar-samar, karena praktis tidak ada lampu yang menyorotnya. meskipun

demikian, hope tetaplah hope, ia hanya bermusik jika ia ingin dan untuk kepuasan dirinya. gara-gara sempat mengumpat penonton yang dirasa mengganggu konsernya, dan menggerutu secara terbuka di hadapan penonton kepada kru konsernya yang dianggap tidak maksimal dalam mengelola sound, ia pun sempat dijauhi penonton dan kritikus.

sampai sekarang para kritisi musik masih terbelah dalam menilainya. ada yang beranggapan dia adalah seorang jenius, tapi sebaliknya ada yang menganggap dia adalah seorang penggerutu yang tidak bisa menerima kenyataan. tapi sekali lagi, hope tetaplah hope, ia tidak peduli dan tidak mau ambil pusing tentang itu. yang penting baginya, bermusik sesuai arah mood dan jiwanya.

ini penting. cobalah untuk mendengarkan suara bergaung hope dalam bandnya the warm inventions. rekomendasi saya hanya satu: dengarkan di malam hari kala semua sudah tidur terlelap.